Rangkuman Ceramah Mamah dan Aa (Indosiar)



4 Macam Pemicu Pertengkaran Di Rumah Tangga
Memang kekuatan cinta bisa mengalahkan segalanya tapi tetap saja ada hambatan-hambatan yang membuat manusia bertengkar dengan pasangannya  dan bila hambatan itu melebar bisa menjadi pemicu keretakan rumah tangga.
Maka dari itu seseorang harus mengetahui dulu penyebab-penyebab apa yang membuat dan yang menjadi hambatan dalam rumah tangga  Berikut 4 macam pemicu pertengkaran dalam rumah tangga.
Ekonomi/Uang

Uang menjadi isu masalah sangat umum dalam hubungan. Uang yang berlebih, atau kekurangan uang dalam perkawinan mampu menggoyang hubungan  sebuah pasangan. Jika mengalami masalah keuangan yang sulit dipecahkan, cari konseling keuangan untuk menetapkan anggaran, dan berkomitmen menjalani sesuai keputusan bersama. Cara ini dapat mencegah masalah gara-gara uang.
 Contoh kasus : mungkin faktor ini yang paling sering menyebabkan pertengkaran hingga perceraian didalam rumah tangga. ketika sang suami yang seharusnya memberikan nafkah kepada anak dan istrinya sudah tidak berpenghasilan / penghasilannya pas-pas-an, sering kali istri atau anak menuntut untuk beli ini-itu..hal itu kadang membuat suami sebagai kepala keluarga merasa “tidak mampu” untuk membahagiakan keluarganya, dan biasanya perasaan “tidak mampu” dapat memicu emosi suami, sehingga membuat suami sering uring-uringan (marah-marah) ketika istri meminta dibelikan sesuatu.
sabda Rasulullah SAW:

“Satu dinar yang engkau belanjakan di jalan Allah satu dinar yang engkau
keluarkan untuk membebaskan budak satu dinar yang engkau sedekahkan kepada
seorang miskin dan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka yg
paling besar pahala dari semua nafkah tersebut adalah satu dinar yang engkau
nafkahkan untuk keluargamu.”
Seks
Meski bukan kebutuhan utama, namun seks punya peranan penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seks memiliki pengaruh dalam mengikat cinta dengan pasangan. Bahkan, seks sebenarnya malah bisa dijadikan bahan diskusi. Kalau Anda sampai mengesampingkan seks, maka komunikasi dengan pasangan bisa menjadi tertutup.
Rosulullahsaw bersabda: “  Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata:
“Nabi Shalallahu ‘alaihiwassalam ditanya : ’ Siapakah wanita yang paling baik?’ Beliau menjawab: ‘(Sebaik-baik wanita) adalah yang menyenangkan (suami)-nya jika ia melihatnya, mentaati (suami)-nya jika ia memerintahnya dan ia tidak menyelisihi (suami)-nya dalam hal yang dibenci suami pada dirinya dan harta suaminya." (HR. Ahmad, al Hakim, an Nasa’i dan ath Thobrani dan di Shohihkan oleh al Albani).
Anak
Anak-anak dapat menjadi masalah dalam hubungan pada beberapa tingkat berbeda. Sebuah pasangan mungkin berdebat tentang apakah Anda berdua akan memiliki anak, ketika memiliki mereka, dan bagaimana Anda akan membesarkan mereka. Langkah anak dalam masa pertumbuhannya juga bisa menjadi problem. Segera mencari solusi tepat untuk mengatasi perbedaan dalam masalah anak. Dengan begitu Anda tidak merasa menderita, demikian juga dengan anak.
Anak-anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tidak berdosa). Bila anak kita mendapatkan tarbiyah dengan baik dia akan menjadi anak dengan soleh. Namun bila anak dibesarkan di tengah-tengah ibu bapa dengan sering bertengkar atau ibu bapa dengan keluar dari landasan Islam, anak itu akan demikian juga. Rasulullah SAW telah bersabda: "Anak-anak itu lahir dalam keadaan fitrah, adalah ibu bapaknya dengan menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR Bukhari dan Muslim).
Selisih antar Keluarga
Untuk meraih keluarga sakinah tidaklah mudah, penuh terjal dan berliku termasuk terjadinya konflik di dalam rumah tangga, jangan takut terjadi konflik karena itu bukanlah bahaya yang mengancam rumah tangga. Selama konflik dikelola dengan baik justru akan mendatangkan ketenteraman dan kebahagiaan di tengah keluarga, sebab konflik merupakan bagian dari proses belajar dan proses saling mendewasakan. Rasulullah mengingatkan setiap pasangan keluarga adalah cerminan seorang Mukmin bagi Mukmin lainnya yang harus saling menjaga, ‘Seorang Mukmin adalah cermin bagi Mukmin lainnya, ia mencegah kerusakannya dan memelihara yang bersangkutan saat dia tidak ada.’ (H.R Abu Dawud).
Jangan takut terjadi konflik karena itu bukanlah bahaya yang mengancam rumah tangga. Bukankah setiap masalah selalu memiliki jalan keluar? Selagi kedua pasangan berusaha saling memahami dalam suasana penuh kasih sayang maka konflik membuat keluarga semakin sehat, indah dan membahagiakan.


Sebagaimana dalam Firman Allah,
‘Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum berpikir. (QS. ar-Ruum : 21).
 “Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

PENGARUH EKSENTRISITAS BEBAN TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL

ISD - Part 7