Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 5, 2019

DIA BUKAN PEMBERANI #3

Ah gila, ini terjadi terus menerus setiap hari. Si wanita bingung , si laki-laki makin bingung. Hey, kau tidak tahu, sebelumnya ada laki-laki yang pernah mencium pipiku tanpa ia menyatakan perasaannya padaku, " dalam hati sang wanita. Dia Pemberani, tapi dia kurang ajar. Si wanita membela diri. Tentu Tidak. Sang wanita memang agak bodoh dan terlalu polos. Hanya berkata,"Iiiihhhhhh kamu mah". Hahahahaha. nada geli dan menjijikan. Tiba pada suatu hari , hingga melarut semua rasanya, hilang perlahan rasa-rasa itu. Sang laki-laki pun terlihat sudah tidak ada rasa lagi terhadap sang waanita, karena ia mungkin merasa dari pada menyukai nya membuat ia terus menerus merasa bersalah. lebih baik ia sudahkan rasa yang pernah ada itu dan memulai dengan rasa yang baru, yaitu menyukai perempuan yang lain.  Hari itu, ia beranikan diri mengobrol lagi dengan si wanita, dan berkata ,"aku ingin bercerita, bukan tentang perasaanku padamu lagi, aku sudah tidak ingin membahas

DIA BUKAN PEMBERANI #2

Lalu bagaimana setelahnya? Bagaimana dengan keterbiasaan mereka setelah ini? Apakah akan berlanjut dengan si wanita menerima perasaan sukanya? Atau akan ada Cinta Monyet di sekolah? Atau wanita itu menolaknya? Wanita itu dalam  hati mungkin berkata," HAI BODOH, Sejak kapan kau menyukaiku? sejak kapan memukul jadi mencintai? sejak kapan berantem jadi suka? sejak kapan kamu memulai memutuskan rasa itu jatuh ke hatiku? . Ternyata, setelah tau kejadian itu. Sang wanita, hanya menatap nya dari keajauhan dan masih tidak percaya atas apa yang temanya laki-laki itu katakan padanya. Setelah hari itu, sang wanita mulai menjauhinya, jaga jarak denganya, mulai tidak seasik sebelumnya. Mengapa? Karena wanita itu bingung, wanita itu tidak tahu harus berbuat apa? Tidak mungkin anak sekolahan sudah harus memikirkan soal perasaan cinta, rasanya aneh. Dan kisah itu menjadi tidak sehangat dulu lagi. Ia mulai menjauh, dan sang wanita pun mulai menjauhinya. Hebatnya cinta, bisa merubah se

DIA BUKAN PEMBERANI #1

Suatu hari ada seorang wanita. Dia pernah ceria, dia pernah bahagia bermain dengan teman - temanya. Dia pernah merasakan bahwa rasanya dibuat canda teman-temanya dengan menjodohkan dia dengan lawan jenisnya itu hal yang menyebalkan tapi dia terlihat bahagia.  Setiap hari ada saja tingkahnya. Entah dia berantemn dengan teman laki-laki atau dia bercengkrama dengan teman perempuanya. Seketika, sepulang dia sekolah, salah satu teman laki-lakinya yang sering dia ajak untuk bertarung atau bermain pukul - pukulan di sekolah tiba - tiba menjadi kalem dan melow. Dia terlihat tersenyum, dia terlihat ingin mengungkapkan sesuatu, hanya saja dia tidak bisa mengatakan dengan jelas kepada sang wanita (ya, saat ini dia wanita yang sedikit dewasa). Sepulang sekolah laki - laki itu bilang bahwa dia ingin curhat kepada si wanita, bahwa dia sedang menyuaki seorang perempuan disekolahnya. Lantas si wanita bertanya, "Suka sama siapa?".  Sang laki-laki pun , dengan malu-malu mengatakan, &quo