DIA BUKAN PEMBERANI #3

Ah gila, ini terjadi terus menerus setiap hari. Si wanita bingung , si laki-laki makin bingung.

Hey, kau tidak tahu, sebelumnya ada laki-laki yang pernah mencium pipiku tanpa ia menyatakan perasaannya padaku, " dalam hati sang wanita. Dia Pemberani, tapi dia kurang ajar. Si wanita membela diri. Tentu Tidak. Sang wanita memang agak bodoh dan terlalu polos. Hanya berkata,"Iiiihhhhhh kamu mah". Hahahahaha. nada geli dan menjijikan.

Tiba pada suatu hari , hingga melarut semua rasanya, hilang perlahan rasa-rasa itu. Sang laki-laki pun terlihat sudah tidak ada rasa lagi terhadap sang waanita, karena ia mungkin merasa dari pada menyukai nya membuat ia terus menerus merasa bersalah. lebih baik ia sudahkan rasa yang pernah ada itu dan memulai dengan rasa yang baru, yaitu menyukai perempuan yang lain. 

Hari itu, ia beranikan diri mengobrol lagi dengan si wanita, dan berkata ,"aku ingin bercerita, bukan tentang perasaanku padamu lagi, aku sudah tidak ingin membahas itu lagi, mengingatnya pun aku sudah mau," Ucap sang laki-laki.

Lalu si wanita menjawabnya," Baiklah, aku juga sudah melupakanya, biarkan rasa itu hilang dengan sendirinya, " Jawan sang wanita.

Lalu sang laki-laki berkata,"Aku menyukai wanita lain, dia salah satu temanmu, " Ucapnya.


"Lalu?" jawab si wanita.

"Iya, bantu aku mendapatkannya." kata si lali-laki.

"Yang menyukai mu dua wanita. Terus kau harus memilih diantara keduanya. Yang satu sudah bercerita padaku, Yang satu belum tentunya. Aku lebih memilih dia yang sudah bercerita padaku." Jawab si wanita.

Lalu sang alki-laki bimbang, dia mengatakan," aku mendapatkan surat dari keduanya, Aku harus membacanya. Setelah itu bantu aku memilih." 

"Baiklah." Kata sang wanita.

Malam itu mungkin telah ia baca semua surat dari kedua wanita itu.

Keesokannya di sekolah, sang laki-laki mendatangi si wanita itu, lalu berkata, "Aku sudah mendapat jawabanya."

"Terus?" Tanya si wanita.

"Aku pilih si dia" Tegas si laki-laki.

"Kau yakin?" kata si wanita

"Iya aku yakin"

"Baiklah ," kata si wanita

"Tembak saja dia." kata si wanita

"iya nanti, " jawab si laki-laki.


Semenjak hari itu, sang wanita lega, perasaan yang dulu berkecamuk dalam dirinya , kini sirna begitu saja dengan terlepasnya rasa sang laki-laki terhadap dirinya. Ia , mendapatkan pujaan hati pilihnya saat itu.

Selang beberapa hari, dunia persekolahan sudah mengumumkan bahwa sang laki-laki yang bukan pemberani itu, telah menjadi kekasih seorang wanita yang ia pilih untuk mejadi pasangan semasa sekolahnya. 

Si wanita bahagia? Ya tentu. Walau luka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

PENGARUH EKSENTRISITAS BEBAN TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL

ISD - Part 7