DIA BUKAN PEMBERANI #1

Suatu hari ada seorang wanita. Dia pernah ceria, dia pernah bahagia bermain dengan teman - temanya. Dia pernah merasakan bahwa rasanya dibuat canda teman-temanya dengan menjodohkan dia dengan lawan jenisnya itu hal yang menyebalkan tapi dia terlihat bahagia. 

Setiap hari ada saja tingkahnya. Entah dia berantemn dengan teman laki-laki atau dia bercengkrama dengan teman perempuanya. Seketika, sepulang dia sekolah, salah satu teman laki-lakinya yang sering dia ajak untuk bertarung atau bermain pukul - pukulan di sekolah tiba - tiba menjadi kalem dan melow. Dia terlihat tersenyum, dia terlihat ingin mengungkapkan sesuatu, hanya saja dia tidak bisa mengatakan dengan jelas kepada sang wanita (ya, saat ini dia wanita yang sedikit dewasa). Sepulang sekolah laki - laki itu bilang bahwa dia ingin curhat kepada si wanita, bahwa dia sedang menyuaki seorang perempuan disekolahnya. Lantas si wanita bertanya, "Suka sama siapa?". 

Sang laki-laki pun , dengan malu-malu mengatakan, "Tebak saja". Dan wanita itu berusaha menebak semua nama-nama teman perempuan nya. "Si A, B, C?" Tanya wanita itu. Dan selalu laki-laki itu menjawab, "Bukan , Bukan dia, Bukan dia".

Lalu sampai saat nya pulang sekolah, sang wanita masih belum menemukan nama yang benar untuk sang laki-laki yang itu. Seperti biasa, hari hari disekolah dilalui oleh sang wanita dan sang laki-laki itu dengan adu pukul-pukulan . Sampai si wanita lupa dengan tebakanya , kepada siapa laki-laki itu melabuhkan hatinya kepada teman-teman wanita itu. 

Sampai suatu siang hari sekolah, tepat di depan pintu kelas, di kejauhan 50 meter, berjalanlah sang laki-laki itu dengan teman sebangkunya, sambil berteriak,"HAI WANITA, LAKI-LAKI INI SUKA DENGANMU!!!!!!""" HAHAHAHAHAAA.

temanya tertawa lepas.

Lantas Sang wanita terkejut, lalu mulai melihat ke arah laki-laki , sambil dia menutup mulut temanya. Lalu sang wanita merasa selama ini ia di bodohi dengan tebak tebak an sang laki-laki konyol beberapa hari sebelumnya. Sang wanita kaget dengan apa yang selama ini terjadi, curhatanya, ceritanya, tawanya, perasaanya, ternyata untuk dia, SANG WANITA.


NAMUN APA YANG TERJADI SETELAH ITU?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

PENGARUH EKSENTRISITAS BEBAN TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL

ISD - Part 7