E-Learning Pancasila Part 2
Soal :
1.
Bagaimana pendapat anda mengenai fungsi Pancasila sebagai
Sistem Etika jika kita terapkan pada beberapa kasus mulai dari PILKADA sampai
PEMILU saat ini? Adakah system etika
politik yang dipakai para peserta pemilihan , baik daerah ataupun nasional?
2.
Bagaimana aplikasi nilai , norma, dan moral dalam kehidupan
kita sehari – hari, baik dilingkungan akademik maupun lingkungan masyarakat?
Berikan contoh kongkritnya!
Jawab :
1.
Menurut saya, Pancasila berperan penting dalam mewujudkan sebuah
system etika yang baik di Negara ini. Sistem etika mengatur bagaimana
berperilaku sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku berdasarkan Pancasila
serta mengandung nilai kesopanan. Artinya tingkah laku seseorang dalam
kehidupan bermasyarakat dalam suatu Negara terhadap seseorang atau kelompok
masyarakat lain dalam Negara tersebut.
Pada dasarnya Etika itu adalah cabang filsafah yang merupakan cabang dari
ilmu kemanusiaan. Sebagai cabang filsafah etika membahas tentang system
pemikiran yang mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Sebagai cabang
ilmu, etika membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral
tertentu. Etika sebagai ilmu dibagi menjadi dua, yaitu etika umum dan etika
khusus. Etiak umum adalah etika yang membahas prinsip – prinsip umum yang
berlaku bagi tiap tindakan manusia. Dalam filsafat, semua aliran dari tiap –
tiap Negara berbeda, tapi kalau soal prinsip, mereka semua membicarakan prinsip
yang sama, yaitu tentang asas – asas dari tindakan manusia yang sesuai dengan
nilai dan norma yang terkandung di dalamnya.
Etika khusus dibagi menjadi dua, yaitu etika individual dan etika social.
Etika individual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri dan dengan
kepercayaan agama yang di anutnya serta panggilan nuraninya, kewajiban dan
tanggung jawabnya terhadap Tuhan. Sedangkan etika social membahas kewajiban
serta norma – norma social yang harus dipatuhi dalam hubungan sesame manusia,
masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sistem Etika sangat erat kaitannya dengan penyelenggaran PILKADA dan PEMILU
di Indonesia. Penyelenggaraan PILKADA dan PEMILU itu harus dilakukan dengan
aman, tertib, adil dan bersih. Ini semua dilakukan karena Etika adalah cermin
dari suatu tindakn, baik itu tindakan yang baik maupun yang buruk.
Menurut saya, pada era sekarang ini untuk memperoleh posisi kekuasaan
sangatlah mudah, tergantung system etika apa yang digunakan, baik atau buruk
dan benar atau salah. Tapi, kebanyak para calon wakil rakyat dalam PILKADA
maupun PEMILU sering menggunakan cara pendekatan yang salah atau berlebihan.
Seharusnya PILKADA ataupun PEMILU ini bisa dilakukan pendekatan yang sesuai
dengan etika dan dilakukan dengan bersih dan jujur.
Dalam PILKADA dan PEMILU etika poltik belum seutuhnya dijalankan. Masih
banyak para calon pemilih dan yang dipilih bertindak semaunya. Contohnya saja
mengenai tata tertib yang telah ditetapkan oleh KPU. Para calon wakilrakyat
yang akan dipilih melakukan berbagai cara untuk menarik simpati para rakyat
dengan jalan yang salah, tanpa memperhatikan aturan yang berlaku dan masyarakat
yang memilih pun tidak melakukan pemilihan berdasarkan tujuan masa depan Negara
tetapi berfikkir untuk kepentingan sendiri. Hasilnya yang didapat adalah para
calon wakil rakyat melakukan politik uang dengan janji – janji palsu dan
setelah posisi sudah didapat maka saatnya mengabaikan kepentingan masyarakat.
Padahal semua tindakan tersebut bisa dihindari dengan meningkatkan sikap Etika
Politik dalam diri mereka masing – masing. Dengan berpedoman pada system etika,
visi dan misi suatu Negara dapat tercapai.
Walaupun kenyataanya demikian, tidak sedikit pula masyarakat yang masih
menyadari aturan hukum dan etika. Melalui prinsip demokrasi, ada sebagian
masyarakat yang menilai siapa calon pemimpin yang akan dipilih dan mencari
calon pemimpinn yang jujur. Walaupun tidak jarang pula yang mereka pilih adalah
para calon yang gagal dalam PEMILU bahkan ada sebagian dari mereka yang memilik
untuk GOLPUT atau tidak menyumbangkan suara sama sekali dengan maksud
menghindari yang namanya janji – janji politik yang penuh dengan kepalsuan.
Walaupun pada dasarnya dengan tidak memberikan suaranya, orang tersebut bisa
juga dibilang tidak mematuhi etika politik yang berlaku.
2.
Aplikasi nilai, norma dan moral dalam kehidupan sehari –
hari :
Ø
Norma
a)
Norma Moral : Berakaitan dengan tingkah laku
manusia dilihat dari sudut pandang sopan atau tidak sopan, baik atau buruk,
benar atau salah, maupun patut atau tidak patut.
Contoh :
1)
Menghormati kedua orangtua di rumah;
2)
Menghormati guru – guru di sekolah;
3)
Menghormati teman – teman dalam pergaulan;
4)
Menghargai pendapat orang lain;
5)
Mnengucapkan kata – kata yang sopan di hadapan orang yang
lebih tua;
6)
Menggunakan etika yang baik dalam pergaulan;
7)
Tidak menyinggung perasaan orang lain dalam memberikan
kritikan dan masih banyak lagi.
b)
Norma Hukum : Berkaitan dengan peraturan
yang berlaku dalam undang disuatu daerah atau Negara.
Contoh :
1)
Mematuhi peraturan yang berlaku dalam hukum;
2)
Mematuhi peraturan rambu – rambu lalu lintas dalam
berkendaraan;
3)
Memberikan sanksi
bagi siapapun yang terbukti bersalah di depan hukum;
4)
Menjauhi perbuatan KKN;
5)
Mematuhi tata tertib sekolah;
6)
Mematuhi tata tertib yang dibuat oleh orangtua di rumah;
7)
Bergaul dengan teman sebaya sewajarnya, artinya tidak
menggunakan obat – obat terlarang ataupun dengan kekerasan yang dapat melanggar
hokum dan masih banyak lagi.
c)
Norma Agama : Berkaitan dengan tindakan atau
kaidah yang mengatur kehidupan manusia yang berasal dari Tuhan.
Contoh :
1)
Mengucap salam saat ingin pergi dari rumah ataupun pulang ke
rumah;
2)
Kewajiban menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya;
3)
Memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing – masing
asalkan memiliki satu Tuhan;
4)
Melaksanakan ibadah berdasarkan keyakinanya masing – masing
tanpa saling mengganggu;
5)
Mempelajari ilmu agama di sekolah;
6)
Toleransi dan saling tolong menolong tanpa membeda – bedakan
agama dan masih banyak lagi.
Ø
Nilai
a)
Nilai Kenikmatan : Berkaitan dengan indera dan
memunculkan suatu perasaan di dalam diri setiap orang.
1)
Perasaan bangga karena mendapat prestasi yang bagus di sekolah;
2)
Perasaan nikmat karena mencicipi masakan dari sang ibu di
rumah;
3)
Perasaan puas karena telah menyelesaikan tugas sekolah;
4)
Perasaan haru ketika melihat teman bersedih;
5)
Perasaan kesal ketika diberika tugas yang banyak oleh guru
dan masih banyak lagi.
b)
Nilai Kerohanian : Bersifat rohani
manusia
·
Nilai kebenaran , contoh :
1)
Yang tidak mematuhi tata tertib sekolah di anggap telah
bersalah;
2)
Perbuatan tidak terpuji harus di cegah dan dijauhi;
3)
Mendengarkan setiap perkataan orangtua dan masih banyak lagi
·
Nilai keindahan, contoh :
1)
Perasaan senang karena memiliki banyak teman;
2)
Perasaan bangga karena hasil karya sendiri;
3)
Perasaan takjub akan keindahan sebuah seni dan masih banyak
lagi.
·
Nilai kebaikan, contoh :
1)
Sopan santun dalam berperilaku;
2)
Bertanggungjawab atas segala perbuatan;
3)
Saling tolonng – menolong sesame teman dan masih banyak
lagi.
4)
·
Nilai religius, contoh :
1)
Toleransi;
2)
Tennggang rasa;
3)
Bersyukur;
4)
kemampuan melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan
ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
c)
Nilai Material : Berguna bagi jasmani manusia,
contoh : Menolong fakir miskin dan bersedekah.
d)
Nilai Vital : Berguna bagi
manusia untuk melakukan suatu kegiatan, contoh : Melakukan gotong – royong
dalam kerja bakti.
Ø
Moral
Contoh :
1)
Pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang meliputi pembentukan moral Agama, Pancasila,
perasaan/emosi, kemampuan bermasyarakat dan disiplin;
2)
Melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik;
3)
Latihan hidup tertib dan teratur;
4)
Aturan dalam melatih sosialisasi dan masih banyak lagi.
Komentar
Contoh soal psikotes logika aritmatika dan jawabannya
Cara membuat file PDF dengan Aplikasi PDF Converter
Antivirus terbaik dan cara update antivirus avast terbaru
Contoh soal psikotes logika aritmatika dan jawabannya
Cara membuat file PDF dengan Aplikasi PDF Converter
Antivirus terbaik dan cara update antivirus avast terbaru