MAAF

            Maaf untuk setiap hati yang tersakiti. Untuk setiap amarah yang tak kunjung meredam. Untuk setiap kisah pahit yang tak bisa terlupakan. Tak pernah hentinya aku mengatakan ini, karena aku pun hanya manusia yang tak bisa sempurna dan tak luput dari kekurangan. Maaf untuk hati yang tak pernah peka dan ubahnya batu yang mengeras. Semoga kata maaf bisa mengubah emosi dan benci menjadi salju yang lembut dan dingin. Beku tetapi tak pernah mengeluarkan api kemarahan dan kebencian. Aku tak ingin menjadi dendam mu atau kenangan pahitmu. Aku hanya ingin menjadi kisah yang bisa kau damaikan hatinya. Aku berharap kamu dapatkan yang terbaik dariku bahkan lebih dariku dan lebih sempurna dari sang bidadari. Aku yakin akan kesanggupanku mengatakan ini. Tapi tak selamanya merpati tak ingkar janji. Tak selamanya mawar menghasilkan wewangian bahkan durinya dapat menembus hingga ke hati. Jangan dijauhi atau disakiti tapi dijagalah kelembutanya.

            Maaf bagi kisah kasih yang tak menyenangkan. Maaf bagi kaum yang tak bersedia mendengarkan. Dan maaf bagi jiwa yang melekat amarahnya. Hanya kata ini yang bisa aku ucapkan. Memang kaku dank eras tiada berdaya. Memang sungguh tidak ada kesempurnaan sedikitpun didalam diri ini, tapi semoga maaf bisa meredam segalanya. Semoga bulan mendengar setiap  tangis dimalam yang begitu gelap dan sunyi. Semoga sang dara manis dapat menemani hari – harimu. Tidak seperti diirku yang tak peka terhadapamu dan tak kan pernah berusaha untuk peka terhadapmu. Aku yakin dengan jalanku, impianku, dan ambisiku. Aku matikan perasaanku untuk sementara, untuk menenangkan hati yang terluka.

            Maaf , sebuah kata yang membosankan tetapi selalu dilakukan. Sebuah bunyian yang kelam tapi syahdu jika diucapkan dengan lisan yang ikhlas dan tulus untuk mengatakan maaf. Inilah aku, asalkan saja tau. Kelak akan tau. Semoga bahagia dan semoga setiap dari kita mendapatkan kebaikan dari bahagia yang kita peluk dan kita jaga masing – masing dengan cara yang berbeda tapi dengan tujuan yang sama.BAHAGIA.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

PENGARUH EKSENTRISITAS BEBAN TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL

ISD - Part 7