Teknologi Bahan Konstruksi
Nama : Era
Agita Kabdiyono
Ujian :
Teknologi Bahan Konstruksi
NPM :
18311878
SOAL!
1.
Jelaskan peluang, ancaman,
dan keunggulan penggunaan kayu sebagai bahan bangunan dan bagaimanakah proses
yang harus dilaksanakan sehingga dalam pemanfaatan kayu sebagai bahan bangunan
tersebut dapat awet dan kuat!
Jawaban:
a.
peluang penggunaan kayu sebagai bahan bangunan
Peluang
penggunaan kayu sebagai bahan bangunan yaitu kayu sebagai bahan bangunan yang
berasal dari batang pohon kemudian diolah menjadi potongan – potongan balok
yang sesuai dengan kebutuhan bangunan kayu itu sendiri.
Kayu sebagai Bahan Bangunan
terbagi atas 3 golongan:
1)
Kayu bangunan struktural, digunakan sebagai bahan struktural
bangunan
2)
Kayu bangunan non-struktural, kayu bangunan untuk digunakan
dalam bagian bangunan yang tidak berfungsi sebagai struktur bangunan
Pada
potongan kayu tersebut bagian yang digunakan adalah kambium. Kambium ke arah luar menghasilkan sel-sel jangat dan ke
dalam menambah sel-sel kayu. Sel-sel yang melingkari lapisan kambium tetap
mempunyai daya berkembang dan membelah diri yang lambat laun akan menjadi sel
mati, jatuh menjadi serpih-serpih. Sedangkan bagian dalam berisi sel-sel kayu
hidup yang menyimpan cadangan makanan yang menjadi serat kayu dan menambah
kekokohan kayu tersebut.
b.
Ancaman penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi
Jika
sumber daya alam sebagai sumber bahan bangunan tidak dikelola dengan baik maka
kerusakan lingkungan hidup tidak akan terhindarkan. Disamping kerugian lingkungan
alam , tentunya akan menurunkan produksi kayu dan pada giliran berikutnya akan
menaikkan harga bahan kayu bangunan yang semakin tidak terjangkau oleh
masyarakat. Hutan-hutan bakau menghadapi banyak ancaman dan kerusakan yang bisa
membawa kepunahan. Ancaman itu
ditimbulkan baik oleh penyebab-penyebab alami maupun oleh manusia. Namun ancaman kegiatan manusialah yang
berpengaruh paling besar dan paling menentukan terhadap kelestarian hutan.
Contohnya saja berbagai tumbuhan dari hutan mangrove dimanfaatkan orang untuk
bermacam-macam keperluan. Kayu bakau
berkualitas baik sebagai bahan bangunan. Selain itu dalam sebuah konstruksi
bangunan dengan menggunakan kayu mengakibatkan berbagai resiko, seperti:
-
Kayu mudah menyerap air.
-
Mudah mengalami
kembang-susut
-
Kurang tahan terhadap
pengaruh cuaca.
-
Rentan terhadap rayap.
Kayu memiliki kerugian antara lain, ialah sifat kurang hommogen
dengan cacat alam seperti arah serat yang berbentuk menampang, spiral dan
diagonal, mata kayu dan sebagainya. Beberapa kayu bersifat kurang awet dalam
keadaan tertentu. Kayu dapat memuai dan menyusut dengan perubahan kelembaban
dan meskipun tetap elastis, pada pembebabanan berjangka lama suatu balok akan
terdapat lendutan yang relative besar. Sifat – sifat karakteristik ini
memperlihatkan perbedaan penting antara kayu dan bahan yang lain, untuk analisa
matematis dalam ilmu kekuatan biasanya diidealisir sebagai bahan yang sempurna
akan homogenitas dan elatisitasnya.
Pada sebuah batang kayu, terdapat
ketidak teraturan struktur serat yang disebabkan karakter tumbuh kayu atau
kesalahan proses produksi. Ketidak teraturan atau cacat yang umum adalah mata
kayu, yang merupakan sambungan cabang pada batang utama kayu. Mata kayu ini
kadang berbentuk lubang karena cabang tersambung busuk atau lapuk atau diserang
hama atau serangga. Cacat ini sudah tentu mengurangi kekuatan kayu dalam
menerima beban konstruksi.
Cacat akibat proses produksi umumnya disebabkan oleh kesalahan
penggergajian dan proses pengeringan penyusutan. Cacat ini dapat berupa retak, crooking, bowing, twisting (baling), cupping dan wane (tepian batang bulat) karena
penggergajian yang terlalu dekat dengan lingkaran luar kayu.
c. Keunggulan penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi
1)
Bahan Alami yang dapat
diperbaharui
2)
Kuat tarik yang tinggi
3)
Dapat dibuat dengan berbagai
macam desain dan warna.
4)
Memberi efek hangat.
5)
Bahan penyekat yang baik
pada perubahan suhu di luar rumah.
6)
Dapat meredam suara.
7)
bahan struktur bangunan
yang tahan terhadap gempa.
Kayu
sebagai bahan konstruksi yang masih banyak digunakan di Indonesia, antara lain
untuk keperluan rumah tinggal, jembatan dan lain-lain. Disamping itu ditinjau
dari segi arsitektur, bangunan dari kayu memiliki nilai estetika yang tinggi.
d.
proses yang harus dilaksanakan sehingga dalam pemanfaatan kayu
sebagai bahan bangunan tersebut dapat awet dan kuat
Pengawetan suatu jenis kayu untuk meningkatkan daya alamiah dari
kayu tersebut terhadap serangan-serangan organisme, seperti cendawan dan jenis
serangga. Keawetan ini disebut keawetan alamiah.
Tujuan dari pengawetan :
1)
kayu yang semula tidak awet menjadi awet
2)
jenis kayu yang kurang awet dapat dijadikan sebagai pengganti
kayu yang awet dapat menghemat biaya pembangunan
Sifat-sifat bahan pengawet :
1)
beracun terhadap cenadawan dan serangga, tetapi pemakaiannya
tidak berbahaya bagi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan
2)
permanen, tidak luntur kena air, tidak menguap kena panas
3)
tidak bereaksi terhadap bahan
4)
mudah tembus terbakar dan cepat kering dan mudah dicatkan pada
kayu
Bahan-bahan
pengawet
1.Bahan pengawet alam ;
a.
air (termasuk air sungai)
b.
udara (tidak lembap)
c.
panas (sinar matahari, pengasapan)
2. Bahan pengawet buatan ;
a.
berupa garam-garam, seperti garam, tembaga, fluorida, borium, wollman, chroom,
arsin, seng, dsb
b.
berupa minyak, creosoot, carbilineum
Cara-cara
pengawetan
1)
Membakar kayu, yang dibakar adalah kulit luarnya agar tidak
dimakan rayap, ini untuk kayu yang ditanam dalam tanah
2)
Ditutup dengan lapisan ter, sebelumnya kayu harus kering benar.
Ini untuk tiang-tiang pagar atau rangka atap dari kayu muda
3)
Dengan carbolineum, pengawet yang efektif untuk kayu berpori,
sangat baik untuk kayu-kayu di dalam air (turap-turap)
4)
Minyak creosoot, kayu yang diawetkan dimasukkan ke dalam ketel
lalu masukkan uap air sehingga getahnya keluar, selanjutnya semua cairan
dipompa keluar. Minyak creosoot yang telah dipanasi dimasukkan sampai suhunya
600C, selanjutnya dipres sampai tekanan 10 atmosfer
5)
Proses Burnett, hampir sama dengan proses
meng-creosoot, hanya saja bahan yang dipakai ZnC12 yang berbusa dan tidak
berwarna, perbandingan pemakaian adalah 1 : 40 /1 ; 60 bagian air. Kayu yang
diawetkan dimasukkan ke dalam lori lalu maukkan ke dalam ketel dan ditutup
rapat, tekanan dalam ketel dikurangi hingga ¼ atmosfer selama 1jam. Setelah zat
air dalam kayu keluar, barulah zat atau cairan ZnC, dipompakan ke dalam ketel.
Cairan ini mula-mula 6 jam, dengan cara ini kayu khusus yang berhubungan dengan
udara luar.
6)
Imfregnasi dengan
konpervitrinool, sebuah tanki yang berisi campuran kompervitriool dan air
diletakkan diatas tanah setinggi +0,5 m dan letaknya miring 600. Bahan pengawet
dialirkan dari tangki I ke tangki 2 sampai jenuh dan meresap ke dalam kayu.
7)
Proses kiyanisaasi, obat yang dipakai adalah HgC12 yaitu zat
cair putih yang beracun, sangat berbisa dan tidak berwarna. Perbandingan
campuran 1 : 150. Kayu dimasukkan ke dalam bak-bak beton yang besarny ditumpuk
dan diberi bilah-bilah, dimasukkan supaya kayu tidak mengapung. Bak diisi
cairan selama 5 – 14 hari. Setelah proses pengawetan di tumpuk pada tempat
berangin.
8)
proses wolmanisasi, yaitu menggunakan obat garam wolman yang terdiri
dari :
9)
25 % Natrium fluorida,
25 % Dinatrium hydrogen arsenat,
37.5 % Natrium kromat,
12.5 % Dinitro fenol.
25 % Dinatrium hydrogen arsenat,
37.5 % Natrium kromat,
12.5 % Dinitro fenol.
2.
Dalam pemanfaatan baja
sebagai bahan bangunan , jelaskan permasalahan – permasalahan yang sering
terjadi dan bagaiamana cara mengatasi masalah tersebut!
Jawaban:
Permasalahan – permasalahan yang
sering terjadi yaitu baja mudah berkarat dan lebih
berisik jika dilewati beban seperti kereta api. Karena itu terdapat penelitian
dan pengembangan untuk masalah ini yaitu mengembangkan baja mutu tinggi tahan
korosi yang sangat berguna jika jembatan berada di daerah laut yang kadar
garamnya tinggi. Untuk mengatasi kebisingan, maka dikembangkan beton komposit
dengan baja di atas permukaannya, sehingga bisa menurunkan tingkat kebisingan
Bangunan konstruksi baja memang tidak akan terbakar jika
terkena panas api saat kebakaran, tetapi akibat suhu yang tinggi dapat
mengalami penurunan kekuatan drastis, bahkan tidak kuat memikul berat sendiri.
Sehingga bila terjadi kebakaran yang lama maka bisa saja fungsi sebagai
struktur pemikul beban menjadi hilang dan bangunan mengalami keruntuhan total.
Untuk mencegah, diberi fireproofing agar kenaikan temperatur ekstrim saat kebakaran dapat
dihambat. Harapannya tentu tidak membuatnya menjadi suatu bangunan tahan api, tetapi
minimal agar perlu waktu lama untuk terjadi kenaikan temperature, sehingga ada
waktu pemadaman api tanpa struktur mengalami kerusakan berarti. Penurunan
kekuatan terjadi setelah temperatur melebihi + 300oC, baik dari kuat leleh
maupun modulus elastis, dua parameter penting yang berkaitan dengan kekuatan
dan kekakuan bahan material. Penambahan bahan fireproofing jelas akan
memberikan tambahan beban, sehingga criteria sebagai bangunan ringan menjadi
berkurang dan biayanya meningkat. Meskipun demikian karena sifatnya yang
melapisi maka hal itu baik juga untuk melindunginya dari resiko korosi. Jadi
pemberian fireproofing juga merupakan double protection bagi konstruksi baja.
Baja unggul ditinjau dari segi kemampuannya menerima
beban, tetapi ketika dibiarkan tanpa perawatan khusus di lingkungan terbuka,
terlihat lemahnya. Baja yang unsur utamanya besi mengalami korosi, yaitu suatu
proses elektrokimia. Jika itu terjadi, maka pada bagian besi yang bertindak
sebagai anode akan terjadi oksidasi yang merusak dan menghasilkan karat besi
Fe2O3.nH2O, zat padat berwarna coklat kemerah-merahan. Volume baja berkurang
karena menjadi karat tadi. Mengenai bagian besi yang bertindak sebagai anode
dan bagian mana yang bertindak sebagai katode tergantung pada banyak faktor,
misalnya zat pengotor, atau adanya perbedaan rapatan logam itu, atau ada jenis
logam lain yang bersinggungan.
Kemungkinan terjadinya korosi
pada baja merupakan kelemahan konstruksi baja disbanding kontruksi beton. Oleh
sebab itu saat perencanaan faktor ini harus diantisipasi dengan baik. Korosi
yang terjadi pada konstruksi baja adalah ibarat kanker, senyap tetapi akibatnya
bias sangat mematikan. Bahkan itu dapat terjadi di negara maju sekalipun, yang
mana sebenarnya telah banyak dilakukan penelitian tentang hal itu, tetapi
ternyata bisa juga kecolongan. pencegahannya
adalah selalu waspada, saat awal perlu hati-hati dalam pemilihan sistem
pencegahan korosi yang tepat dan terakhir dukungan perawatan yang
berkelanjutan.
3.
Jelaskan proses pembuatan
beton yang baik dan seragam!
Jawaban:
Karakteristik dan sipat beton sangat tergantung dari design
campuran dan kualitas bahan-bahan penyusunnya, setiap tahapan dalam proses
produksi beton dilapangan memegang peranan penting dalam menghasilkan beton
yang berkualitas.
Proses pembuatan beton
yang baik dan seragam, yaitu:
1)
.Penempatan dan penyimpanan material.
Ø Pasir & Split.
Kesalahan penempatan dan penyimpanan material, dapat menyebabkan
menurunnya kwalitas beton. Penempatan pasir dan split(koral) harus sedemikian rupa jangan
sampai tercampur oleh bahan-bahan lain. Penggunaan
landasan untuk stok material sangat dianjurkan agar dapat mencegah terbawanya
tanah saat pengambilan barang.
Ø
Semen.
Dijaga agar tidak lembab,
disimpan didalam ruangan atau gudang dan dibawahnya di beri landasan agar uap
lantai tidak langsung mengenai semen, karna apabila uap mengenai semen,
mengakibatkan kwalitas semen menurun dan sebagian akan mengeras, berubah
menjadi butiran butiran kasar.
2)
Persiapan dan Proses Pencampuran.
Untuk menghasilkan beton
dengan kualitas yang seragam, bahan- bahan penyusun beton harus disiapkan dan
ditakar dengan teliti karna akan mempengaruhi homogenitas campuran, pencampuran
dapat dilakukan dengan cara manual atau mekanis, pencampuran manual yaitu
menggunakan tenaga manusia dengan peralatan cangkul dan skop, disarankan untuk
pekerjaan volume beton yang besar sebaiknya dilakukan dengan cara mekanis.
Pencampuran mekanis yaitu dengan cara mixer (mollen), untuk mendapatkan
campuran yang baik diperlukan minimal 50 kali putaran mixer atau tidak kurang
dari 1 menit untuk volume pengecoran 1 m3. Kekentalan adukan beton , harus disesuiakan dengan cara
transportasi, cara pemadatan, jenis konstruksi yang bersangkutan dan kerapatan
dari tulangan. Kekentalan tersebut bergantung pada berbagai hal. Jumlah dan
jenis semen, nilai factor air semen, jenis dan susunan butir dari agregat serta
bahan pembantu lain. Untuk mencegah
penggunaan beton terlalu encer atau padat, ambil nilai slump minimum 5 cm dan
maksimum 15 cm.
3)
Pemadatan.
Dilakukan sesaat setelah beton dituangkan, dengan tujuan untuk
meminimalkan jumlah rongga yang terbentuk didalam beton sehingga beton
mempunyai kekuatan yang tinggi. dan menambah kekedapan air.
4.
Perawatan beton.
Sipat-sipat beton seperti kekuatan dan daya tahan akan
bertambah dengan perkembangan umur beton, perkembangan ini akan sangat cepat
pada umur awal dan berlangsung terus namun dalam kecepatan yang makin melambat.
Hilangnya air yang terlalu cepat akan mengakibatkan lambatnya perkembangan mutu
beton, dan juga volume beton menyusut mengakibatkan timbulnya tegangan tarik
pada permukaan yang mongering, jika tegangan tarik ini terjadi sebelum beton
mencapai kekuatan yang memadai maka akan timbul retak pada beton, disarankan
sebelum beton mencapai umur dari setelah beton agak mongering sebaiknya di
tutupi dengan karung/zak yang basah,digenangi air selama 2 minggu. Beton akan
mencapai kekuatan maksimal yaitu pada umur 28 hari. Bila dikehendaki umur beton
lebih cepat dapat menggunakan bahan campuran yang dikususkan untuk mempercepat
umur beton.
4.
Jelaskan langkah – langkah
dan konsep dalam pengendalian kualitas dalam pembuatan beton sehingga
dihasilkan beton yang berkualitas!
Jawaban:
Bahan-Bahan Pembuat Beton
- Agregat halus menggunakan pasir alam
- Agregat kasar menggunakan batu pecah
- Semen menggunakan semen
- Air menggunakan air yang dapat diminum.
- Additives menggunakan Rheobuild 716.
Semen
Untuk semen tidak diadakan pemeriksaan lagi,
karena semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah telah dipenuhi
oleh pabrik. Oleh karena itu yang terpenting ialah pada waktu penyimpanan. Di
tempat penyimpanan semen, semen disimpan dengan memakai alas yang terbuat dari
papan,sehingga semen tidak berhubungan langsung dengan lantai.
Air
Air yang digunakan pada pembuatan beton ialah
yang dapat diminum. Yang dimaksud disini adalah air yang tidak mengandung
minyak, lumpur dan bahan-bahan kimia yangdapat merusak kekuatan beton. Sebelum
digunakan air terlebih dahulu diperiksa dilaboratorium baru kemudian bisa
digunakan.
Pengendalian Proporsi Campuran
Didapat hasil dari mix design K-400, denganuji kubus 15x15x15 cm,
slump on site 14 cm– 16 cm. Maksimum agregat kasar ± 30 mm.
Pencampuran Beton
Sebelum pencampuran, bahan-bahan pembuat beton
ditimbang sesuai dengan mixdesign. Kemudian
bahan-bahan tersebutdimasukkan ke dalam mixer dengan
urutan sebagai berikut :
1. Memasukan air kurang lebih 10 % air
campuran.
2. Memasukan agregat kasar.
3. Memasukan agregat halus.
4. Memasukan semen.
5. Memasukan air sisa yang kurang lebih 10%
air campuran, karena pada waktu memasukan bahan-bahan kering air dimasukkan
sedikit demi sedikit.
6. Bahan additive dimasukkan di lokasi
pembangunan.
Pengangkutan Beton
Pengangkutan dikerjakan dengan menggunakan
truk mixer dan selama dalam perjalanan mixer diputar
dengan RPM 400.Lama perjalanan dari pabrik ke lokasi pembangunan kurang lebih
20 menit sedangkan adukan beton harus dicor dalamwaktu 1 jam setelah pengadukan
dengan airdimulai, jadi untuk lamanya pengangkutan memenuhi ketentuan dari
PBI’71. Untukmenghindari panas yang tinggi dan penguapan maka pengangkutan
dilaksanakan pada malam hari.
Pengadukan Beton
Pengadukan dikerjakan dengan memakai mixer dan lamanya pengadukan tergantung dari
kapasitas mixer. Setelah selesai pengadukan,
adukan beton memperlihatkan susunan dan warna yang merata dan pekerjaan ini
diawasi oleh seorang ahli.
Penambahan Additive
Additive yang digunakan adalah
Rheobuild716 dan penambahan additive dikerjakan dilokasi. Banyaknya additive
sesuai dengan mixdesign yaitu 2.3 l/ .
Setelah additivedimasukkan, mixer diputar kembali dengan RPM
2300 selama kurang lebih 1.5 meni tkarena syarat pengadukan menurut PBI’71
paling sedikit 1.5 menit.
Pengujian Beton
Pengujian Slump
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan beton,
pada adukan beton dilakukan terlebih dahulu pengujian slump. Ini dilakukan
untuk menjamin agar nilai air-semen tetap sesuai rencana. Nilai slump yang
diambil adalah 14cm – 16 cm. Setelah diukur dan nilai slump memenuhi untuk
kemudian dibuat benda uji kubus beton.
Control Chart Untuk Slump Test
Upper Control Limit = 160 mm
Lower Control Limit = 140 mm
Target Value = (160 + 140) : 2 = 150 mm
Upper Warning Limit = 160 – ( 160 x 5 %) = 152
mm
Lower Warning Limit = 140 + (140 x 5 %) =147
mmm3
Pembuatan dan Pemeriksaan Benda Uji
Pada pembangunan rumah susun ini dibuat benda
uji dengan ukuran kubus 15x15x15 cm. Benda uji kubus beton ini dibuat untuk
umur14 jam, untuk umur 4 hari, untuk umur 7 hari,dan umur beton 28 hari. Di
sini diambi sampel benda uji untuk umur 14 jam, karena cetakan direncanakan
akan dibuka bila sudah mencapai waktu 14 jam. Ini dikarenakan pihak pelaksana
menggunakan cetakan kubusdi mana cetakan harus dibongkar dalamwaktu 14
jam.Untuk mendapatkan mutu beton yang baik,pihak pelaksana merubah Tbk Ijin
untuk umur beton 14 jam dari 13.330% menjadi25%. Dan untuk mendapatkan kekuatan
25%dari K-400 ini ditambahkan additives Rhebuild 716.Selain dari itu additives
ini juga berfungsi untuk memudahkan pekerjaan. Analisa karakteristik beton
periode pengecoran bulanJanuari 1996.
Pembahasan Pekerjaan Beton Seluruhnya
Control charts menunjukkan bahwa
strategi penetapan mutu yang sudah ada, apakah menggunakan mutu yang lebih
tinggi atau lebih rendah. Control charts hasil
pengujian beton dari Proyek Bangunan Rumah Susun menunjukkan bahwa sebagian besar
hasil pengujian beton untuk kekuatan tekan beradadi atas Lower Control Limit.Pada pengujian Slump terlihat secara
visual nilai Slump lebih besar, tapi pada pengujian kuat tekan menunjukkan
sebagian besar hasil pengujian beton berada di atas Lower ControlLimit, jadi untuk hasil pengujian ini
bahwa pengecoran masih bisa diteruskan, tapi untuk pekerjaan selanjutnya harus
ada perbaikan.
Perbaikan yang harus dilakukan:
Untuk pembetonan berikutnya dilihat dari control chart Slump test di mana hasil uji yang didapat
berada di atas Upper ControlLimit, dan dilihat
pada Control Chart kuattekan hasil uji yang didapat
cenderung berada di bawahTarget Value, jadi
kelihatan sekali bahwa campuran beton ini kelebihan air. Maka pada proporsi
campuran beton berikutnya harus diubah dengan mengambi lwater/cement ratio yang lebih kecil dari
sebelumnya.
Pengecoran
Pengecoran ini dilaksanakan pada malam hari.
Karena kalau pada siang hari suhu cukuptinggi dan dikhawatirkan terjadi
keretakan akibat dari penguapan dan pengerasan yang terlalu cepat. Dari
truk mixer spesi beton dituangkandahulu dalam bucked untuk selanjutnyadiangkat dengan
menggunakancrane ke tempat yang akan dicor. Pada waktup
enuangan beton ini diusahakan sedekat mungkin dengan tempat yang akan dicor
untuk menghindari tinggi jatuh yang terlalujauh yang akan menyebabkan segregasi
spesi beton. Ini disebabkan karena bahan-bahan yang terberat dan terbesar akan
jatuh kebawah lebih dahulu, selanjutnya kerikil dan kemudian pasir dan akhirnya
pasta semen yang akan jatuh dalam cetakan. Pencampuran sebelumnya yang baik
akan terpengaruh dan kualitas beton akan berkurang bahkan buruk sekali.
Pemadatan
Untuk menghilangkan udara yang terdapat antara
dinding dan spesi beton juga di dalam campuran beton itu sendiri dilakukan
pemadatan. Karena kalau tidak dilakukan maka udara akan membentuk ruang kosong
dalam beton. Ruang kosong itu sangat merugikan bagi kualitas beton, selain
kekuatannya berkurang hasil cornya akan buruk dan berongga.Metode pemadatan
yang dilakukan adalah dengan tangan dan jarum penggetar. Metode pemadatan
dengan tangan yaitu dengan cara menusuk-nusuk dengan sepotong kayu atau batang
lain. Sedangkan metoda dengan jarum getar yaitu pemadatan dengan menggunakan
alat mekanis yang disebut jarum penggetar atau vibrator. Para pekerja yang
melakukan pekerjaan ini dibekali cara-cara praktis untuk mengetahui cukup
tidaknya pemadatan. Pengambilan keputusan apakah telah atau belum cukup
pemadatan yang dilakukan ialah dengan menggunakan indera penglihatan dan
pendengaran. Untuk indera penglihatan dapat dilihat keluarnya
gelembung-gelembung udara yang besar kemudian disertai gelembung-gelembung yang
kecil. Juga dapat dilihat pada permukaan beton akan mulai bersinar akibat
cukupnya air akibat bleeding. Pada
indera pendengaran digunakan untuk
memeriksa frekuensi dari alat penggetar. Alat
penggetar yang berada di luar beton akan mengeluarkan suara yang nyaring
berfrekuensi tinggi, tetapi begitu dimasukkan dalam campuran beton maka
suaranya menjadi rendah dan frekuensinya rendah pula,kemudian lambat laun
suaranya akan meninggi dan mencapai frekuensi yang konstan, bila hal ini
terjadi maka pemadatan sudah cukup.
Perawatan Beton
Untuk menjaga supaya permukaan beton tidak
retak maka sewaktu beton mengeras perlu perawatan. Tindakan ini diambil setelah
penuangan, agar mendapat situasi pengerasan yang optimal sehingga menghasilkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan.Fungsi utama dari perawatan ini
adalah :
1. Menghindarkan kehilangan zat cair yang
banyak ketika pengerasan beton.
2. Menghindarkan kebanyakan penguapan air dari
beton pada pengerasan beton pada suhu yang tinggi.
3. Menghindarkan perbedaan temperature dalam
beton yang mengakibatkan rengat rengat atau retakan pada
beton.Tindakan-tindakan yang diambil oleh pelaksana untuk menanggulangi
kehilangan zat cair (air) persis setelah penuangan adalah dengan
menyemprot/memerciki dengan air pada permukaan beton atau bila suhu sangat
tinggi ditutupi dengan goni basah.
5.
Jelaskan konsep beton mutu
tinggi dan bagaimana cara perencanaan campuranya!
Jawaban:
Konsep Desain
Campuran Beton Mutu Tinggi
Sesuai dengan perkembangan teknologi beton, kriteria beton mutu
tinggi juga selalu berubah sesuai dengan kemajuan tingkat mutu yang berhasil
dicapai. Pada tahun 1950an, beton dengan kuat tekan 30 MPa sudah dikategorikan
sebagai beton mutu tinggi. Pada tahun 1960an hingga awal 1970an, kriterianya
lebih lazim menjadi 40 MPa. Saat ini, disebut mutu tinggi untuk kuat tekan
diatas 50 MPa, dan 80 MPa sebagai beton mutu sangat tinggi, sedangkan 120 MPa
bisa dikategorikan sebagai beton bermutu ultra tinggi.
Sebelum kita
menggunakan beton mutu tinggi sebagai elemen suatu konstruksi, kita harus
mempertimbangkan beberapa hal, yakni tuntutan kebutuhan, keuangan, serta
proporsi campuran yang akan digunakan. Oleh karena itu, kita harus tahu
beberapa bahan-bahan untuk membuat beton mutu tinggi.
Ada beberapa faktor utama yang bisa menentukan
keberhasilan pengadaan beton bermutu tinggi, diantaranya adalah :
a.
Keadaan semen.
b.
Faktor air semen (fas) yang rendah.
c.
Kualitas agregat halus (pasir).
d.
Kualitas agregat kasar (batu pecah/krikil).
e.
Penggunaan admixture dan aditif mineral dalam kadar yang tepat.
f.
Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi
beton.
g. Pengawasan
dan pengendalian yang ketat pada keseluruhan prosedur dan
mutu pelaksanaan.
Untuk menghasilkan beton bermutu tinggi maka
dibutuhkan prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi
beton yang meliputi :
a.
Pengujian agregat.
b.
Pengadukan.
c.
Pengangkutan.
d.
Pengecoran.
e.
Perawatan.
6.
Jelaskan tujuan dari
perawatan beton serta metode yang digunakan beserta kelebihan dan
kekurangannya!
Jawaban:
Perawatan beton dilakukan juga dengan tujuan untuk mendapatkan
permukaan beton yang bagus (tidak banyak retak rambut pada permukaan beton),
lebih awet dan perlindungan terhadap besi tulangan beton yang lebih baik, mencegah penguapan air yang berlebihan karena dapat
mengakibatkan hambatan dalam proses
hidratasi. beton harus dipelihara agar berada dalam keadaan suhu tertentu
sedemikian rupa sehingga terhindar dari perbedaan suhu yang berlebihan yang
dapat menimbulkan retakan.
Perawatan beton dilakukan segera setelah pekerjaan finishing cor
beton anda selesai dilakukan. Perawatan
beton sangat segera dibutuhkan jika keadaan cuaca setelah pengecoran panas
(suhu diatas 30 derajat Celsius), kontak langsung dengan cahaya matahari, udara
dalam kondisi kering (kelembaban udara rendah) dan angin bertiup cukup kencang,
karena hal itu menyebabkan air meguap dari beton
dengan cepatnya.
Perawatan dilakukan minimal
selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal tinggi minimal selama 3 (tiga)
hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab, kecuali dilakukan dengan
perawatan yang dipercepat.
Perawatan ini tidak hanya
dimaksudkan untuk mendapatkan kekuatan tekan beton yang tinggi tapi juga
dimaksudkan untuk memperbaiki mutu dari keawetan beton, kekedapan terhadap air,
ketahanan terhadap aus, serta stabilitas dari dimensi struktur.
Curing dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara antara lain :
1. Steam Curing
Ø Menguntungkan bila
menginginkan kekuatan awal
Ø Panas tambahan
dibutuhkan untuk menyelesaikan hidrasi (misal pada musim dingin)
Ø Ada 2 metoda,
yaitu Live steam (tekanan atmosferik) &Autoclave (tekanan tinggi)
2. Penyemprotan/ Fogging
Ø
Metoda yang baik untuk kondisi dengan suhu diatas suhu beku dan
humiditas rendah
Ø
Kekurangannya yaitu biaya & dapat menyebabkan
erosi pada permukaan beton yang baru mengeras
3. Penggenangan/Perendaman
Ø
Ideal untuk mencegah hilangnya moisture
Ø
Mempertahankan suhu yang seragam
Ø
Kekurangannya yaitu membutuhkan tenaga kerja yang banyak
dan perlu pengawasan & tidak praktis untuk proyek yang besar
4. Lembaran Plastik (Sesuai ASTM C171)
Ø
Lapisan Polyethylene dgn ketebalan 4 mm
Ø
Kelebihannya yaitu ringan, efektif sbg penghalang
hilangnya moisture, & mudah diterapkan
Ø
Kekurangannya yaitu dapat menyebabkan discoloration
permukaan, lebih terlihat bila lapisan plastik bergelombang,
&diperlukan penambahan air secara periodik
5. Penutup Basah (Sesuai ASTM C171)
Ø
Menggunakan bahan yang dapat mempertahankan moisture, spt.
burlap (karung goni) yang dibasahin
Ø
Kelebihannya yaitu tidak terjadi discoloration
& tahan terhadap api
Ø
Kekurangannya yaitu memerlukan penambahan air secara
periodik & diperlukan lapisan plastik penutup burlap untuk
mengurangi kebutuhan penambahan air
6. Curing Compound (Sesuai ASTM C 309)
Ø
Membentuk lapisan tipis pada permukaan untuk menghalangi
penguapan
Ø
Efisiensinya di test dengan ASTM C 156
7.
Jelaskan cara quality
control dalam pembetonan di lapangan proyek!
Jawaban:
Quality Control berarti berbagai teknik
dan kegiatan untuk memantau, mengevaluasi dan menindaklanjuti agar persyaratan
mutu yang telah ditetapkan tercapai, misalnya pengendalian mutu hasil akhir
pengecoran beton.
Petugas pengendaliann mutu memantau hasil produk secara fisik. Jika
terjadi penyimpangan yang cukup potensial, maka pengarunya terhadap kekuatan
struktur dievaluasi dan kemunginan ditindaklanjuti dengan penetapan cara – cara
perbaikan. Quality Control diperlukan untuk mengetahui atau tidak terpenuhi
persyaratan atau spesifikasi akan terlihat.
Tugas dan tanggung jawab Quality Control antara lain :
1) Mengadakan pengujian terhadap semua jenis pekerjaan, misalnya
menguji jenis bahan atau material, jenis produk tertentu yang akan dipakai
sebagai langkah pengendalian mutu.
2) Memelihara peralatan tes dan melaksanakan kalibrasi alat.
3) Menyiapkan laporan kinerja dari penerapan sistem manajemen mutu
di proyek.
Komentar