Temanku


berteman itu bukan karena nyaman kalo ngobrol, tertawa bersama, sedih bersama dan berbagi bersama...
berteman itu bukan hanya sekedar aku tau keluarga kamu, keluarga kamu baik sama aku , dan keluarga kita saling mengetahui satu sama lain,,
berteman itu bukan sekedar menujukkan kepada dunia kalo pertemanan kita yang paling hebat , yang paling terbaik dan paling erat...
berteman bukan karena usia kita sama, kesukaan kita sama, atau kita punya pikiran yang sama dalam mencapai tujuan hidup...
tetapi..
berteman itu seperti pensil dengan penghapus yang akann selalu memberikan kesempatan merubah keburukan atau kesalahan  dan mnghapusnya untuk pensil meulisnya menjadi lebih baik...
berteman itu ketika keduanya saling mengetahui perasaan yang sebenar benarnya, bukan perasaan yang hanya bisa diucapkan atau diceritakan..
berteman itu lebih nyaman jika kejujuran yang membaluti kita, rasa saling percaya ,,,
teman itu mampu mendengar..
teman itu mampu melihat...
teman itu mampu merasakan...
dan teman itu mampu membaca perasaan teman yang sesungguhnya...
berteman itu berawal dari saling bicara, sapa, dan lebih mendalam lagi seperti kedekatan sebuah keluarga...
berteman sepertinya sia - sia..
jika teman itu hanya ingin berbicara tetapi tak ingin mendengar..
jika teman itu memiliki pilihan tanpa meminta teman lain untuk membantu menentukan suatu pilihan..
jika pertemanan seperti sebuah hal yang konyol..
berteman akan terasa sangat sia sia..
ketika mulai terucap kata "jadi selama ini" , "ternyata" , "kenapa jadi begini?" , "kok bisa!"
berteman akan menjadi sia sia ketika...
"kamu nggak tau apa apa, kamu nggak bisa merasakan apa yang aku rasakan"
teman itu sudah mulai usang sekarang...
pubah seiring angin berlalu..
tetapi karena sudah terlanjur berteman maka..
terimakasih awal kita mejadi teman adalah karena kita pernah menyapa..
terimakasih sudah memperkenalkan nama, sehingga aku tau namamu dan kamu tau nama ku..
terimkasih karena saling tau nama kita semakin ingin mengenal jauh lebih dalam..
sehingga kita lebih sering berbicara dan berbagi pengalaman..
tidak sadar sampai kita meneteskan air mata ketika bersedih dihapanmu...
tidak sadar sampai kita tertawa ketika kita aku tunjukkan bahagiaku dan kamu tunjukkan bahagiamu..
tidak sadar ketika kita mengalami fase dimana kita di uji dengan berbagai halangan dan rintangan, masalah dan tidak ada rasa terbuka.....
seakan setengah hidupmu tak lagi berfungsi..
seperti terbangun dari mimpi yang lama..
setelah kamu kembali terbangun maka kamu akan menyadari bahwa kamu masih tetap sendiri...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

PENGARUH EKSENTRISITAS BEBAN TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL

ISD - Part 7